Circle Gallery

Minggu, 09 Oktober 2022

Alumni Fakultas Kehutanan IPB University Gelar Bogor Go Green 7

Acara Puncak di Desa Bantar Karet Kecamatan Nanggung - Bogor


Lokasi kegiatan akan digelar di Bantarkaret
DEWAN Pengurus Pusat Himpunan Alumni Fakultas Kehutanan dan Lingkungan IPB University (DPP HA-E IPB), akan menggelar puncak Bogor Go Green 7 di Desa Bantarkaret, Kecamatan Nanggung, Kabupaten Bogor pada Sabtu 29 Oktober 2022 mendatang. 
 
Ketua Umum DPP HA-E IPB Bambang Hendroyono menyampaikan, Kecamatan Nanggung memiliki posisi strategis dalam upaya mendukung pelestarian lingkungan hidup dan mitigasi bencana di Kabupaten Bogor. Lebih dari separo wilayah Kecamatan Nanggung (56%) masuk ke dalam Kawasan Konservasi dan Hutan Lindung. 
 
“Hal ini mengindikasikan bahwa bentang alam Kecamatan Nanggung menjadi kantong biodiversitas yang penting untuk dilestarikan sekaligus menjadi penyangga sistem kehidupan bagi daerah di sekitarnya,” ulas Bahen sapaan akrab Ketua Umum DPP HA-E IPB.
Sekira 37% lahan di Kecamatan Nanggung saat ini sedang dalam kondisi kritis. Pada lokasi-lokasi ini perlu dilakukan peningkatan kualitas tutupan lahan, sehingga perluasan lahan kritis dan lahan tidak produktif, yang dapat memicu terjadinya bencana, dapat ditekan dan diminimalisir. 
 
“Bogor Go Green 7 adalah kolaborasi multipihak untuk ikut berpartisipasi dalam upaya peningkatan kualitas tutupan lahan di Kecamatan Nanggung,” tambah Bahen. 
 
Tak hanya Alumni Fahutan IPB University, Bogor Go Green 7 juga melibatkan Sadulur, sebuah organisasi non pemerintah yang dibentuk untuk menyerukan kepedulian lingkungan di lingkup masyarakat lokal Kecamatan Nanggung. 
 
Selain itu, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan melalui Unit Pelaksana Teknisnya yang memiliki wilayah kerja melingkupi Kecamatan Nanggung, yaitu Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai Citarum-Ciliwung (BPDAS Citali), Balai Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS), Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Jawa Barat (BBKSDA Jawa Barat), dan Direktorat Penyiapan Kawasan Perhutanan Sosial juga terlibat aktif dan berperan signifikan dalam suksesnya acara ini. 
 
Bogor Go Green 7 telah dimulai sejak bulan Juni 2022 lalu. Gelaran ini mendukung program pemerintah, khususnya Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan setidaknya melalui 5 (lima) cara. 
 
“Pertama, mendukung distribusi 8 juta bibit melalui persemaian transit. Kedua, mendukung program perhutanan sosial melalui mekanisme hutan desa dan hutan kemasyarakatan. Ketiga, mendukung program rehabilitasi hutan dan lahan dan mitigasi bencana. Keempat, menstimulasi Public Private Partnership melalui pembangunan sentra hutan rakyat. Dan terakhir, mendukung program pengendalian perubahan iklim dari sektor kehutanan dan penggunaan lahan lainnya (Indonesia's Forestry and Other Land Uses 2030/FOLU NET SINK 2030) melalui peningkatan cadangan karbon di area perhutanan sosial/ EFCS (Enhancing Forest Carbon Stock), dan pembangunan sentra hutan rakyat/ PFD (Plantation Forest Development), dan lainnya.” jelas Bahen.
 
Bogor Go Green 7 mengusung tema “Green Economic Recovery: Penanaman, Fasilitasi Perhutanan Sosial dan Pembangunan Sentra Hutan Rakyat sebagai upaya Pemulihan Lingkungan dan Ekonomi”. Kegiatan ini memiliki 2 agenda utama yakni Penanaman dan Fasilitasi Perhutanan Sosial & Sentra Hutan Rakyat. 
 
“Kami menyadari bahwa partisipasi berbagai pihak sangat diperlukan untuk mensukseskan program ini, oleh karena itu program Bogor Go Green 7 membuka peluang partisipasi dari semua kalangan baik masyarakat, pemerintah, swasta dan media untuk bersama-sama terlibat dalam Bogor Go Green 7,” sambung Achmad Munawir, Ketua Panitia Bogor Go Green 7.
 
Sementara itu sesepuh HA-E IPB Adjat Sudrajat sekaligus penggagas Bogor Go Green menyampaikan bahwa Bogor Go Green pertama kali digelar pada tahun 2008. Gerakan Bogor Go Green mencoba untuk berpartisipasi mengatasi banjir Jakarta yang begitu masif pada tahun 2007. 
 
“Bogor sebagai hulu harus turut serta bertanggung jawab mengatasi banjir di Jakarta. Gerakan ini berupaya untuk memperluas wilayah tangkapan air yang bisa dilakukan mulai dari skala rumah tangga (sumur biopori), menghijaukan kembali daerah aliran sungai (DAS) dan menjaga agar wilayah DAS yang masih hijau tidak menjadi gundul atau beralih fungsi,” imbuh Adjat.
 
Bogor Go Green 7 merupakan gerakan sadar lingkungan yang diinisiasi dari tingkat tapak dan mengakomodir keterlibatan banyak pihak. 
 
“Modal sosial yang begitu kuat ini, menjadi kunci terselenggaranya rencana kegiatan penanaman sekaligus fasilitasi program perhutanan sosial dan sentra hutan rakyat yang diharapkan dapat menjadi stimulan bagi peningkatan perekonomian masyarakat tanpa mengorbankan kepentingan lingkungan,” pungkas Bahen.
 
Peserta kegiatan Bogor Go Green 7 antara lain perwakilan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, perwakilan Pemerintah Provinsi Jawa Barat, perwakilan Pemerintah Kabupaten Bogor, Muspika Kecamatan Nanggung, Kabupaten Bogor, serta kelompok tani hutan Kecamatan Nanggung. Para peserta akan melakukan penanaman pohon dan menyaksikan penyerahan izin pengelolaan Perhutanan Sosial kepada kelompok tani hutan di Kecamatan Nanggung.  (Bidang Informasi dan Komunikasi DPP HA-E IPB)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

NEWS UPDATE

Jadwal Penerbangan Bandara Husein Sastranegara Bandung

Info Cuaca Jawa Barat