Setelah pemberitaan tersebut,
Sunarsih pernah dipanggil oleh ketua RT setempat dan ditindaklanjuti pihak
kelurahan untuk dibuatkan Kartu Indonesia Sehat. Dinas Sosial Bekasi juga
pernah mengunjungi kontrakannya. Menurut Sunarsih Dinsos akan memberikan
Program PKH yang baru, tapi sampai saat ini sudah satu tahun sejak dijanjikan
Dinsos belum ada tindak lanjutnya.
"Katanya akan dimasukan daftar
PKH yang baru tapi sampai sekarang belum," ujar Sunarsih, Minggu, (28/4/2019).
Kondisi Sunarsih saat ini sungguh
memprihatinkan. Sudah 6 bulan terbaring sakit, beban hidupnya kian bertambah
karena ia harus membayar uang kontrakan yang sekarang menunggak 2 bulan sebesar
Rp 1.100.000. Belum lagi, Sunarsih harus membiayai keperluan sekolah anaknya
yang saat ini butuh dana sebesar Rp, 1.000.000.
Sunarsih hanya pasrah dengan keadaannya saat ini. Ia tak bisa lagi menjadi buruh cuci pakaian pada tetangganya untuk kehidupan sehari-hari lantaran sakit yang sudah lama dideritanya dan perlu perawatan khusus. Kini Sunarsih hanya mengandalkan suaminya yang hanya tukang jahit dompet dan itupun hasilnya tidak seberapa.
Sunarsih hanya pasrah dengan keadaannya saat ini. Ia tak bisa lagi menjadi buruh cuci pakaian pada tetangganya untuk kehidupan sehari-hari lantaran sakit yang sudah lama dideritanya dan perlu perawatan khusus. Kini Sunarsih hanya mengandalkan suaminya yang hanya tukang jahit dompet dan itupun hasilnya tidak seberapa.
"Mama menderita radang
paru-paru dan lambung serta liver," ujar Rani, anak Sunarti yang masih
butuh biaya sekolah saat dikonfirmasi.
Hingga berita ini ditayangkan, belum
berhasil dikonfirmasi ke pihak kelurahan maupun Dinsos, untuk mengklarifikasi
Program PKH yang dijanjikan beberapa waktu yang lalu. (UGD/Red)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar